Kanker leher rahim (serviks) bukan cuma masalah perempuan dewasa. Remaja putri juga perlu memahaminya. Melalui CARES Ambassador, 10 putri cantik berkampanye untuk mengajak sesama remaja untuk peduli kanker serviks.
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada perempuan di Indonesia. Kurangnya pengetahuan dan sosialisasi membuat diagnosa penyakit ini terlambat. Dengan kompetisi yang dilakukan oleh remaja putri diharapkan mampu mengkampanyekan kanker serviks secara luas.
“IPKASI sebagai organisasi nirlaba yang fokus pada usaha pencegahan kanker serviks di Indonesia, mengajak semua pihak untuk terus menerus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya dan pentingnya pencegahan kanker serviks," kata dr. Fredrico Patria, SpOG, Ketua Pelaksana IPKASI (Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia) dalam sambutannya saat menyambut Kunjungan Finalis CARES Ambassador kepada Pasien Kanker Serviks di RSCM, Jakarta, Sabtu (5/3/2011).
CARES Ambassador (Cervical Cancer Awareness Ambassador) merupakan sebuah program kompetisi bagi para remaja putri (setingkat SMP-SMA) untuk mengkampanyekan mengenai pencegahan kanker serviks melalui seminar, kegiatan interaktif seperti lomba menulis di jejaring sosial, lomba tagline dan mini quiz di Facebook dan Twitter.
Program ini juga melibatkan orang tua dan lingkungan sekolah dalam sosialisasi pencegahan kanker serviks. Program ini dimulai sejak Juli 2010 melalui roadshow edukasi kanker serviks ke sekolah-sekolah dan akan memilih 3 orang pemenang dari 10 finalis.
"IPKASI bersama dengan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), HOGI (Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia) dan PPKS YKI, sangat mendukung program CARES Ambassador ini yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pencegahan kanker serviks," lanjut dr. Fredrico.
Menurutnya, para remaja putri dapat berperan sangat besar untuk menyebarluaskan pemahaman yang benar mengenai kanker serviks dan menularkan kepeduliannya untuk melakukan pencegahannya sedini mungkin, kepada orang tua, saudara-saudara dan teman-teman serta lingkungan pergaulannya.
”Kami melihat program CARES Ambassador ini sangat baik bagi generasi muda khususnya remaja putri, karena melalui kegiatan ini mereka memperoleh pengetahuan yang bermanfaat mengenai kesehatan, khususnya masalah kanker serviks, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif seperti menulis dan menjadi inspirasi serta memberi contoh positif bagi teman-teman dan lingkungannya,” jelas DR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Ketua III PP IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Di Indonesia, kanker serviks merupakan salah satu kanker pada perempuan yang paling banyak. Setiap satu jam, 1 perempuan meninggal karena kanker serviks.
Pada umumnya perempuan Indonesia memeriksakan dirinya saat sudah terkena kanker serviks pada stadium lanjut sehingga menyebabkan kematian. Dengan demikian, kanker serviks menimbulkan beban kesehatan, ekonomi dan sosial bagi perempuan dimanapun dan juga bagi keluarganya.
Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) dan setiap perempuan berisiko terinfeksi virus tersebut.
HPV onkogenik tipe 16 dan 18 secara bersamaan merupakan penyebab terbanyak kejadian kanker serviks.
Pencegahannya
Kanker serviks sangat dapat dicegah, melalui pencegahan primer yaitu informasi dan vaksinasi, serta pencegahan sekunder yaitu deteksi dini melalui pap smear atau IVA. Vaksinasi yang dilakukan bersamaan dengan deteksi dini dipercaya dapat menurunkan angka kanker serviks.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar