Yusuf akan melaporkan para petinggi PKS yang dituduh korup itu ke Badan Kehormatan DPR RI. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq belum mau berkomentar soal rencana pengaduan pendiri Partai Keadilan (PK) itu ke Badan Kehormatan DPR RI. Luthfi mengaku akan mempelajari dahulu laporan tersebut.
Yang akan dilaporkan, antara lain, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq, Sekjen PKS Anis Matta dan beberapa anggota DPR RI dari PKS. Tudingan Yusuf kepada mereka tidak main-main: diduga melakukan tindak pidana korupsi. Yusuf juga akan melaporkan Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
Yusuf mengatakan, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq diduga pernah berjihad di Afghanistan. Ketika itu ia menjadiBendahara Partai Keadilan dan diduga mendapat 94% dana dari Timur Tengah untuk Pemilu 1999.
Pada Pemilihan Presiden 2004, Lutfi juga diduga mendapat uangdari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebesar Rp34 miliar. Sementara Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, diduga menggelapkan uang dana pemilihan kepala daerah DKI Rp10 miliar dari Rp40 miliar milik dana kampanye Adang Daradjatun. Yusuf melanjutkan, Hilmi diduga sebagai neo muda Negara Islam Indonesia, anak asuh Ali Moertopo. Benarkah?
Tudingan Yusuf amat serius dan tidak main-main karena ‘mencoreng’ reputasi dan pamor PKS. Jika tak ada klarifikasi yang memadaidari PKS, tudingan itu bisa jadi bola salju yang merusak citra dan kredibilitas PKS itu sendiri.
Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, laporan dari Yusuf Supendi tak perlu didengarkan. Sebab, Yusuf sudah setahun lalu dipecat dari PKS karena sejumlah pelanggaran kode etik.
Publik tentu bisa menilai sendiri siapa yang benar dari kedua pihak yang berseteru itu. Karena itu, klarifikasi PKS dengan data yang kuat dan akurat sangat perlu. Pada akhirnya, kebenaran yang bakal memberi tahu publik melalui proses waktu. Apakah tuduhan Yusuf yang benar atau hanya sekedar kelakar? [mdr]
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar