foto: Thinkstock
Baltimore, Latihan pernapasan merupakan cara terbaik untuk memperbaiki fungsi paru-paru bagi penderita asma dan pneumonia. Salah satunya seperti yang diperkenalkan di Amerika Serikat baru-baru ini, yakni dengan memainkan alat musik tiup harmonika.
Metode latihan pernapasan dengan bermain harmonika diperkenalkan di Sinai Hospital, sebuah rumah sakit ternama di Baltimore, Marryland. Penggagasnya adalah Jerry Henderson, wakil direktur layanan paska operasi bekerja sama dengan bangsal perawatan anak.
Latihan pernapasan dengan harmonika ini ditujukan bagi anak-anak yang baru saja menjalani operasi paru-paru karena asma dan pneumonia. Anak-anak tersebut mengalami gangguan fungsi paru-paru, baik karena operasi maupun penyakitnya itu sendiri.
Menurut Henderson, harmonika bisa melatih fungsi paru-paru karena alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup dan dihisap. Alat musik ini memiliki plat logam di dalamnya yang akan bergetar dan mengeluarkan nada tertentu bila ditiup maupun dihisap.
"Meniup dan menghisap udara melalui harmonika adalah olahraga, ibarat push-up bagi paru-paru," ungkap Henderson seperti dikutip dari Medindia, Senin (4/4/2011).
Memainkannya tentu tidak sembarangan, karena jika tidak terkontrol justru bisa membahayakan paru-paru anak. Oleh karena itu Henderson mendistribusikan sepaket alat pada pasiennya, yang isinya terdiri dari sebuah harmonika berikut buku panduan untuk memainkannya.
Dengan didampingi perawat atau orangtuanya, pasien akan memainkan harmonikanya selama kurang lebih 15 menit di awal-awal terapi dan meningkat sesuai perkembangan kondisi paru-parunya. Yang jelas Henderson berharap pasien bisa merasa senang ketika menjalankan terapi dengan harmonika.
Ide ini awalnya datang dari ayah Henderson, Buddy Wakefield yang sebelumnya juga menggunakan harmonika untuk terpai penderirta Parkinson. Pada penderita Parkinson, harmonika dipakai bukan untuk olahraga paru-paru tetapi untuk melatih gerakan sesuai dengan ritme musik.
Metode latihan pernapasan dengan bermain harmonika diperkenalkan di Sinai Hospital, sebuah rumah sakit ternama di Baltimore, Marryland. Penggagasnya adalah Jerry Henderson, wakil direktur layanan paska operasi bekerja sama dengan bangsal perawatan anak.
Latihan pernapasan dengan harmonika ini ditujukan bagi anak-anak yang baru saja menjalani operasi paru-paru karena asma dan pneumonia. Anak-anak tersebut mengalami gangguan fungsi paru-paru, baik karena operasi maupun penyakitnya itu sendiri.
Menurut Henderson, harmonika bisa melatih fungsi paru-paru karena alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup dan dihisap. Alat musik ini memiliki plat logam di dalamnya yang akan bergetar dan mengeluarkan nada tertentu bila ditiup maupun dihisap.
"Meniup dan menghisap udara melalui harmonika adalah olahraga, ibarat push-up bagi paru-paru," ungkap Henderson seperti dikutip dari Medindia, Senin (4/4/2011).
Memainkannya tentu tidak sembarangan, karena jika tidak terkontrol justru bisa membahayakan paru-paru anak. Oleh karena itu Henderson mendistribusikan sepaket alat pada pasiennya, yang isinya terdiri dari sebuah harmonika berikut buku panduan untuk memainkannya.
Dengan didampingi perawat atau orangtuanya, pasien akan memainkan harmonikanya selama kurang lebih 15 menit di awal-awal terapi dan meningkat sesuai perkembangan kondisi paru-parunya. Yang jelas Henderson berharap pasien bisa merasa senang ketika menjalankan terapi dengan harmonika.
Ide ini awalnya datang dari ayah Henderson, Buddy Wakefield yang sebelumnya juga menggunakan harmonika untuk terpai penderirta Parkinson. Pada penderita Parkinson, harmonika dipakai bukan untuk olahraga paru-paru tetapi untuk melatih gerakan sesuai dengan ritme musik.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar