(Foto: thinkstock)
New Orleans, Salah satu faktor risiko dari penyakit jantung adalah akibat detak jantung yang tidak beraturan alias sering berdebar-debar. Studi menemukan dengan melakukan yoga bisa membantu menenangkan detak jantung yang tidak teratur tersebut.
Yoga secara teratur bisa mengurangi efek buruk dari detak jantung tidak teratur yang berpotensi bahaya atau dikenal dengan atrial fibrilasi.
Atrial fibrilasi adalah suatu kondisi yang mana detak jantung tidak teratur sehingga sangat meningkatkan peluang terjadinya pembekuan darah dan stroke.
Perawatan yang cenderung diberikan berupa operasi invasif untuk menghilangkan kelainan, mengonsumsi obat dan beberapa perubahan gaya hidup seperti mengurangi kafein dan alkohol.
Tapi dalam pertemuan tahunan American College of Cardiology di New Orleans peneliti mengungkapkan melakukan 3 sesi yoga selama seminggu bisa meningkatkan kualitas hidup, menurunkan kadar kecemasan dan depresi yang bisa berbahaya bagi pasien dengan atrial fibrilasi.
"Hasil studi ini menarik. Meskipun tidak menyembuhkan atrial fibrilasi, tapi tampaknya dapat membantu mengurangi risiko yang ada," ujar Dr Raul Mitrani, direktur klinik irama jantung di University of Miami Miller School of Medicine, seperti dikutip dari HealthDay, Senin (4/4/2011).
Dalam studi sebelumnya telah didapatkan manfaat yoga bagi jantung seperti menurunkan tekanan darah dan kolesterol serta membuat arteri lebih elastis. Tapi studi ini merupakan yang pertama melihat efeknya pada kondisi atrial fibrilasi.
Pada studi ini sebanyak 49 pasien berusia 25-70 tahun yang memiliki atrial fibrilasi melakukan program yoga selama 45 menit yang dilakukan 3 kali seminggu selama 3 bulan. Sesi yoga yang diberikan berupa latihan pernapasan, berbagai posisi yoga, meditasi dan relaksasi. Partisipan yang melakukan yoga rata-rata mengalami 2,1 episode atrial fibrilasi dibanding sebelumnya rata-rata 3,8 episode.
"Detak jantung secara otomatis ditentukan oleh kebutuhan fisiologis. Kita tahu bahwa meditasi dan yoga bisa membantu membuat orang lebih tenang sehingga mengurangi ketakutan dan rasa cemas," ujar Dr Scott Shurmur selaku direktur kardiologi preventif dari University of Nebraska Medical Center di Omaha.
Saat seseorang merasa cemas atau ketakutan akan menyebabkan ledakan adrenalin yang membuat seseorang rentan dan memicu detak jantung tidak teratur yang disebabkan oleh menurunnya aktivitas sistem saraf simpatik.
Yoga secara teratur bisa mengurangi efek buruk dari detak jantung tidak teratur yang berpotensi bahaya atau dikenal dengan atrial fibrilasi.
Atrial fibrilasi adalah suatu kondisi yang mana detak jantung tidak teratur sehingga sangat meningkatkan peluang terjadinya pembekuan darah dan stroke.
Perawatan yang cenderung diberikan berupa operasi invasif untuk menghilangkan kelainan, mengonsumsi obat dan beberapa perubahan gaya hidup seperti mengurangi kafein dan alkohol.
Tapi dalam pertemuan tahunan American College of Cardiology di New Orleans peneliti mengungkapkan melakukan 3 sesi yoga selama seminggu bisa meningkatkan kualitas hidup, menurunkan kadar kecemasan dan depresi yang bisa berbahaya bagi pasien dengan atrial fibrilasi.
"Hasil studi ini menarik. Meskipun tidak menyembuhkan atrial fibrilasi, tapi tampaknya dapat membantu mengurangi risiko yang ada," ujar Dr Raul Mitrani, direktur klinik irama jantung di University of Miami Miller School of Medicine, seperti dikutip dari HealthDay, Senin (4/4/2011).
Dalam studi sebelumnya telah didapatkan manfaat yoga bagi jantung seperti menurunkan tekanan darah dan kolesterol serta membuat arteri lebih elastis. Tapi studi ini merupakan yang pertama melihat efeknya pada kondisi atrial fibrilasi.
Pada studi ini sebanyak 49 pasien berusia 25-70 tahun yang memiliki atrial fibrilasi melakukan program yoga selama 45 menit yang dilakukan 3 kali seminggu selama 3 bulan. Sesi yoga yang diberikan berupa latihan pernapasan, berbagai posisi yoga, meditasi dan relaksasi. Partisipan yang melakukan yoga rata-rata mengalami 2,1 episode atrial fibrilasi dibanding sebelumnya rata-rata 3,8 episode.
"Detak jantung secara otomatis ditentukan oleh kebutuhan fisiologis. Kita tahu bahwa meditasi dan yoga bisa membantu membuat orang lebih tenang sehingga mengurangi ketakutan dan rasa cemas," ujar Dr Scott Shurmur selaku direktur kardiologi preventif dari University of Nebraska Medical Center di Omaha.
Saat seseorang merasa cemas atau ketakutan akan menyebabkan ledakan adrenalin yang membuat seseorang rentan dan memicu detak jantung tidak teratur yang disebabkan oleh menurunnya aktivitas sistem saraf simpatik.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar