Fenti (21) pelaku perekrut calon anggota Negara Islam Indonesia (NII) tak sendiri dalam melakukan aksinya. Mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta ini dibantu seorang rekannya bernama Reta yang kini telah diamankan oleh Polisi.
Ketua RT 13, RW 5, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, Subadi mengatakan, sebelum dibawa ke kepolisian, dirinya sempat menginterogasi kedua perekrut calon anggota NII tersebut di rumahnya.
"Kebetulan, kos korban ini kan tepat berada di depan rumah saya. Saat itu saya sedang di rumah Pak Dukuh, lalu dapat laporan dari warga jika ada penipuan, namun ternyata upaya perekrutan itu," terangnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (23/4/2011).
Diduga, nama Fenti dan Reta tersebut hanya nama samaran, pasalnya kedua perekrut tersebut sama sekali tidak membawa identitas. "Saat saya tanyakan nama aslinya juga tidak jelas. Kayaknya jaringan ini menggunakan banyak nama," imbuh Subadi.
Dirinya pun lantas menyita tas pelaku yang berisi dompet, handphone serta pakaian. Namun, tiba-tiba ada SMS dari seseorang yang dalam phone book bernama Abi. Dalam pesan singkat itu, Abi menuliskan, 'Ret, pokoknya kamu lari saja, alasan pipis atau boker yang penting lari'. "Makanya saya semakin curiga. Kata pelaku, Abi itu untuk sebutan kakak dalam jaringannya," tambahnya.
Sedang menurut keterangan rekan kos korban, Eka Findriyani, dua perekrut ini sudah dua kali singgah ke kos korban. Terakhir, keduanya menginap pada Rabu (20/4/2011). "Kalau datang ke kos itu, pintu selalu ditutup. Bahkan, pernah Yeti (calon anggota yang akan direkrut) itu dikunci dari luar," terangnya.
Kepada Eka, Yeti sempat mengatakan jika dirinya akan memperdalam agama kepada teman barunya ini. Namun, Yeti mengaku curiga dengan perilaku keduanya. "Soalnya, saat mau ketemu ustadznya, harus membayar sejumlah uang dulu. Mungkin, saat Yeti digembok dari luar itu mau dicuci otaknya," imbuh Eka.
Yeti yang merupakan mahasiswi semester II Jurusan Pendidikan Guru PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, kini pulang di rumah saudaranya di Solo untuk menenangkan diri. Saat dihubungi lewat telepon, ia tidak berkenan untuk memberikan keterangan. "Saya sudah konsultasi dengan keluarga dan tidak akan bahas masalah ini lagi. Saya anggap sudah selesai," jawabnya.
Deberitakan sebelumnya, Kamis (21/4/2011) malam, Polisi berhasil menangkap Fenti, mahasiswi PTS di Yogyakarta anggota NII yang memiliki tugas untuk mencari anggota baru. Dalam aksinya, Fenti mencoba mempengaruhi dan akan menjadikan Yeti Isna Wahyu, seorang mahasiswi PTN di Yogyakarta tersebut sebagai anggota baru jaringan yang selama ini masuk ke dalam daftar kelompok yang dilarang oleh Kepolisian.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar