Jakarta,  Ternyata  jenis fauna yang bisa terbang tidak hanya bangsa  burung, karena  ternyata Ularpun bisa terbang! Untungnya tidak semua  jenis ular bisa  terbang. Hanya ular yang termasuk dalam genus  Chrysopelea yang bisa  terbang.
Ular dalam genus tersebut bisa terbang   (tepatnya melenting) dengan cara  meluncur sambil meliuk dari pohon satu   ke pohon lainnya hingga sejauh 79  kaki atau 24 meter. Ditemukan bahwa   habitat ular golongan tersebut ada  di Asia Tenggara dan Asia selatan.
Ular Genus  Chrysopelea
Bagaimana ular itu  bisa terbang? Hal itu diuraikan dalam presentasi   penelitian dalam  pertemuan American Physical Society Division of Fluid   Dynamics.
Ular ini tidak melawan gravitasi ketika  terbang, juga  bukan  melakukan hal-hal yang tak masuk akal. Tapi yang  dilakukan ular  ini  adalah gaya yang dikerahkan oleh ular yang menjadi  penyebabnya. Hal   tersebut diungkapkan oleh Jake Socha, pemimpin proyek  penelitian   tersebut.
Untuk sampai pada kesimpulan itu, Socha  bersama rekannya   mencoba melepaskan ular jenis tersebut dari gedung  berketinggian 49   kaki. Mereka merekam setiap gerakan dari ular  tersebut. Kemudian,  mereka  mengembangkan model matematis yang  mengungkapkan cara ular  terbang.
Berdasarkan  hasil penelitian yang telah  diterima oleh Jurnal  Bioinspiration &  Biomimetics, Socha  menjelaskan bahwa ular itu  akan mengatur posisi  tubuhnya sesaat sebelum  terbang dan pada saat  terbang.
Sesaat  sebelum terbang, ular tersebut  akan menjulurkan salah  satu ujung  badannya ke depan dan membentuk huruf  J. Setelah itu,  barulah si ular  memulai melompat ke depan dan  mempercepat gerakannya  sehingga bisa  terbang.
Ketika si ular terbang, ia akan  mengerahkan gaya ke atas  dari  gerakannya sehingga membuatnya tak  langsung jatuh. Ular tetap   terangkat ke atas, walaupun ia bergerak ke  bawah. Ini karena gaya yang   mengarah ke atas lebih besar dari berat  badan ular. Bagian depan ular   akan tampak miring ke atas, kurang lebih  25 derajat, bagian ekornya  akan  terus bergerak-gerak sementara bagian  lain akan membentuk  lengkungan  naik turun, seperti liukan ular ketika  melata di atas  tanah.
Jika  ular tetap pada kondisi seperti  itu, ia akan terus  terbang ke atas.  Namun, model terbang ular tersebut  ternyata hanya  sementara sehingga  pada akhirnya ular tetap akan jatuh  ke tanah  mengakhiri luncurannya.
Menurut  Socha, model terbang ular ini  bisa menjelaskan cara  meluncur beberapa  spesies, termasuk mamalia dan  ikan. Ke depan,  penciptaan kendaraan tak  berawak mungkin bisa dilakukan  dengan meniru  cara terbang luncur ular  ini.
sumber : wihans.web.id 
Baca Selengkapnya Disini : http://www.unikaja.com/2010/11/ular-bisa-terbang.html#ixzz16IZgtKuv
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar