TASIKMALAYA - Sepasang pelajar SMP Negeri di Kota Tasikmalaya terpergok diduga tengah berbuat cabul di satu kamar sebuah warnet di bilangan Simpang Lima, Tasikmalaya, Jumat (26/11/2010). Petugas warnet yang memergoki pasangan ABG itu, juga mendapati keduanya tengah menyaksikan film porno dari situs internet.
Peristiwa itu membuat heboh warnet serta tetangga sekitarnya. Saat dinterogasi petugas warnet, keduanya mengaku dari sebuah SMP Negeri. "Keduanya tepergok diduga tengah berbuat cabul ketika kami baru saja pulang jumatan," ungkap Rizal (29), petugas warnet.
Kedua pelajar itu masing-masing Ma (15) dan yang perempuan bernama In (15). Keduanya siswa kelas III SMP Negeri. Kedua pelajar yang masih mengenakan seragam itu sempat diamankan di warnet, sebelum akhirnya dijemput oleh orang tua masing-masing.
Rizal menuturkan, kedua sejoli itu masuk warnet sebelum jumatan. Mereka sempat mencari-cari kamar kosong dan akhirnya masuk kamar nomor 6 yang berada paling pojok. Rizal dan petugas lain tak curiga, karena di komputer server terlihat komputer nomor 6 menyala. Mereka kemudian pergi Jumatan.
Sepulang Jumatan, petugas kembali mengecek server dan komputer kamar nomor 6 masih menyala. "Karena khawatir penggunanya sudah keluar, saya langsung mengecek," tutur Rizal. Namun betapa terkejutnya ia, kedua sejoli ABG itu diduga tengah berbuat cabul, dengan posisi perempuan duduk di pangkuan si lelaki. Sementara layar komputer tengah menyuguhkan adegan syur.
Kedua sejoli itu pun tak kalah terkejutnya. Spontan si perempuan berdiri dan dugaan perbuatan mesum mereka makin kentara, karena telihat kedua celana mereka dalam posisi melorot. Setelah disuruh merapikan baju, petugas lantas mengeluarkan keduanya dari kamar dan diinterogasi.
Saat dipergoki kedua siswa SMP yang tepergok berbuat cabul di bilik warnet tersebut sempat tak mengakui sekolah di sebuah SMP Negeri di Tasikmalaya.
Tapi setelah petugas menggeledah buku masing-masing, barulah keduanya mengaku. Petugas kemudian mengontak orang tua masing-masing, dan kedua sejoli itu akhirnya dibawa oleh orang tuanya. Kepada sejumlah wartawan, keduanya sempat mengaku baru kali pertama melakukan perbuatan seperti itu.
Kabagops Polresta Tasikmalaya, Kompol Yono Kusyono, mengaku terkejut dengan adanya peristiwa itu. Ia menyatakan akan segera melakukan penyelidikan. "Harusnya pengelola warnet lapor polisi. Tapi bisa saja mereka kurang paham. Yang penting akan segera melakukan penyelidikan," ujarnya yang dihubungi via telepon.
Ketua Dewan Pembina Masyarakat Peduli Pendidikan Tasikmalaya, Cucu Rasman, juga meyatakan keterkejutannya. Ia meminta agar kasus tersebut diselesaikan dengan baik, tanpa ada pihak yang dirugikan. Ia juga menyoroti warnet yang disekat-sekat sehingga memberi peluang penyewanya untuk berbuat seperti itu.
"Ini pelajaran buat pemerintah dan pengelola warnet. Sebaiknya dibuat semacam kesepakatan agar warnet tidak boleh disekat-sekat seperti itu. Bahkan kalau memungkinkan, penyimpanan komputer dilakukan di meja terbuka sehingga tidak memberik kesempatan untuk membuka situs yang aneh-aneh termasuk pornografi," harap Cucu.
Baca Selengkapnya Disini : http://www.unikaja.com/2010/11/bilik-warnet-jadi-saksi-kita-praktik.html#ixzz16ktCiXib
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar