Sungguh tega apa yang dilakukan Nur Aini (19) dan suaminya Rosyidi (19). Hanya karena anak yang dilahirkan cacat, bayi mungil itu mereka buang.
Tak lama setelah dibuang, bayi yang ditemukan di Desa Rek-Kerek, Kecamatan Palengaan, pasangan muda ini pun ditangkap jajaran Polres Pamekasan, Madura, Jatim. Bayi ini dibuangnya karena cacat.
"Pelaku pembuangan bayi yang kami tangkap itu masih berstatus mahasiswi salah satu Akademi Kabidanan (Akbid) di Pamekasan," kata Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Mohammad Nur Amin.
Dihadapan tim penyidik PPA Polres Pamekasan, Nuraini mengaku, tega membuang bayinya itu karena memiliki bayi yang lahir dengan kondisi cacat.
Bayi yang masih berusia tujuh hari itu, menderita meningokel, yaitu tumbuh daging berbentuk seperti telur ayam di atas hidung di antara kedua matanya.
"Tapi kalau ada orang yang mau merawat bayi saya itu, saya dan suami saya bersedia memberikannya," ucap Nur Aini kepada tim penyidik PPA Polres Pamekasan, Senin.
Polisi juga menangkap ayah dari bayi malang itu. Pria ini juga seorang mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi swasta di Pamekasan.
Kasat Reskrim menuturkan, kedua orangtua bayi tersebut sempat mengelak telah membuang bayinya. Namun, akhirnya mengaku setelah petugas membeberkan bukti-bukti bahwa ia pernah mengandung dan akhirnya melahirkan.
Sekarang kasus pembuangan bayi itu telah ditangani oleh unit khusus Polres Pamekasan, yakni Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Sementara sang bayi asih dirawat di ruang perawatan anak, RSD Pamekasan
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua orang tua bayi tersebut terancam dijerat Pasal 77 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.
Tak lama setelah dibuang, bayi yang ditemukan di Desa Rek-Kerek, Kecamatan Palengaan, pasangan muda ini pun ditangkap jajaran Polres Pamekasan, Madura, Jatim. Bayi ini dibuangnya karena cacat.
"Pelaku pembuangan bayi yang kami tangkap itu masih berstatus mahasiswi salah satu Akademi Kabidanan (Akbid) di Pamekasan," kata Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Mohammad Nur Amin.
Dihadapan tim penyidik PPA Polres Pamekasan, Nuraini mengaku, tega membuang bayinya itu karena memiliki bayi yang lahir dengan kondisi cacat.
Bayi yang masih berusia tujuh hari itu, menderita meningokel, yaitu tumbuh daging berbentuk seperti telur ayam di atas hidung di antara kedua matanya.
"Tapi kalau ada orang yang mau merawat bayi saya itu, saya dan suami saya bersedia memberikannya," ucap Nur Aini kepada tim penyidik PPA Polres Pamekasan, Senin.
Polisi juga menangkap ayah dari bayi malang itu. Pria ini juga seorang mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi swasta di Pamekasan.
Kasat Reskrim menuturkan, kedua orangtua bayi tersebut sempat mengelak telah membuang bayinya. Namun, akhirnya mengaku setelah petugas membeberkan bukti-bukti bahwa ia pernah mengandung dan akhirnya melahirkan.
Sekarang kasus pembuangan bayi itu telah ditangani oleh unit khusus Polres Pamekasan, yakni Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Sementara sang bayi asih dirawat di ruang perawatan anak, RSD Pamekasan
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua orang tua bayi tersebut terancam dijerat Pasal 77 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.
Baca Selengkapnya Disini : http://www.unikaja.com/2010/11/karena-cacat-pasangan-mahasiswa-ini.html#ixzz16ksOkEXZ
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar