Bermain dan bermain, tak bisa dilepaskan dari dunia anak. Tapi jika tak dimonitor permainan anak-anak tak jarang berubah menjadi hal negatif. Terjatuh, saling pukul, bahkan beralih menjadi permainan “mesum” bisa saja terjadi di dunia anak.
Permainan yang berubah menjadi prilaku mesum, pun terjadi di Kecamatan Moro, Karimun. Kali ini, korbannya adalah bocah berusia 5 tahun, sebut saja namanya, Bunga. Bercak darah di celana dalam Bunga yang ditemukan orang tuanya (ibu) saat hendak memandikan Bunga, menjadi titik terungkapnya pencabulan dan tindak kekerasan yang menimpa Bunga.
Ilustrasi |
Senin 28 Oktober kemarin, bakal menjadi kenangan terpahit seumur hidup Bunga. Tepatnya pukul 14.00 siang, bakal menjadi waktu yang bakal menjadi trauma seumur hidup bocah yang baru duduk di bangku taman kanak-kanak itu.
Siang itu, Bunga sedang asik bermain dengan laki-laki baru gede, sebut saja namanya Handuk. Usia ABG yang masih duduk di bangku Sekolah Tsnawiyah (setara dengan sekolah menangah tingkat pertama) itu baru 15 tahun.
Alasan sudah lama menjadi tetangga baik, membuat orang tua Bunga membiarkan saja putri kesayangannya itu terbuai permainan bersama Handuk. Dua bocah yang berlainan jenis itupun, tampak akrab dan asik bermain di dalam sebuah becak.
Bercanda dan tertawa, keluar dari mulut kedua bocah itu. Namun tak disangka, dalam keasyikkan bermain itu, Bunga yang tinggal bersama kedua orang tuanya di kawasan Kampung Bedan, Moro, harus tersakiti. Entah setan apa yang terlibat, pikiran Handuk mulai jorok dan mesum saat bersama Bunga. Melihat temannya yang sekalipun masih ingusan itu, siswa kelas I MTS itu, terus diliputi birahi. Makin kuatnya nafsu jahat itupun tak lagi bisa dikendalikan Handuk.
“Saat bermain itulah, TSK (tersangka) lalu membuka celana korban dan mendorongnya (korban),” ungkap Kapolsek Moro melalui Aiptu Juwahir, Kanit Reskrim, menceritakan ulang kejadian itu kepada POSMETRO, Jumat (29/10) kemarin. Berhasil membuka celana dalam dan mendorong, Handuk bergegas mencucukkan sebuah kayu ranting pohon pada kelamin Bunga. Terang saja kelamin Bunga pun berdarah. “Bahkan darah itu sampai banyak menempel di celana dalamnya (Bunga),” ungkap Juwahir.
Mendapati celana dalam dan kelamin putri kesayangannya itu penuh bercak darah, Bunga pun diintrogasi ibunya. Tentu saja, si bocah cilik itupun tak bisa berbohong. Kepada ibunya, Bunga menceritakan prilaku bejat Handuk yang telah mencucuk kelaminnya dengan kayu ranting pohon.
Mendengar cerita polos sang anak, Ibu Bunga segera melapor ke Polsek Moro, sekitar 30 menit setelah kejadian, Kamis (28/10) kemarin. Jajaran korps seragam coklat pun bertindak cepat. Hanya butuh sekitar satu jam, jajaran Polsek Moro berhasil mengamankan Handuk. “Hasil visum, selaput darah korban rusak,” ungkap Juwahir lagi.
Kini, Handuk pun bakal mendekam di balik jeruji besi dan diancam Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimum 15 tahun.
http://www.google.com/reader
http://www.google.com/reader
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar