Seorang pria setengah baya di Spanyol akhir pekan lalu berhasil memenangkan lomba yang tergolong paling mengasyikkan: tidur paling pulas di waktu singkat. Di Spanyol, kebiasaan itu disebut siesta dan biasanya dilakukan sehabis makan siang.
Digelar selama sembilan hari, 14-23 Oktober 2010, kompetisi siesta yang pertama kali digelar di Spanyol ini menghasilkan pemenang utama bernama Pedro Soria Lopez. Mantan petugas satpam itu berhasil tidur nyenyak hanya dengan membutuhkan waktu 17 menit. Tidak ada peserta lain yang bisa menikmati siesta seperti yang dilakukan Lopez.
'Oh saya begitu senang bisa tampil sebagai pemenang utama,' ujar Lopez seperti dikutip kantor berita Associated Press. Pria asal Ekuador berusia 62 tahun itu bahkan, saking pulas tidurnya, mampu mengorok sangat kencang dengan kekuatan suara 70 desibel. Bagi dewan juri, mengorok dengan kencang tanpa dibuat-buat selama tertidur merupakan nilai plus bagi peserta.
Lopez berhasil mengalahkan pesaing terkuat, yang menghabiskan waktu 18 menit. Pemenang utama diumumkan Sabtu, 23 Oktober 2010, di suatu pusat perbelanjaan di Madrid yang juga menjadi lokasi lomba.
Apa resepnya bisa tidur begitu pulas? Rupanya, Lopez mengaku sudah biasa siesta, apalagi dia tengah menganggur. 'Panitia sebelumnya memberi saya makan siang [yang juga diberikan bagi para peserta]. Itu sangat membantu,' kata Lopez sambil tertawa. Maka, Lopez berhak mendapat hadiah utama berupa cek senilai 1.000 euro (sekitar Rp12,4 juta).
Menurut panitia, kejuaraan ini untuk menghidupkan kembali tradisi siesta di kalangan masyarakat perkotaan. Saat pola hidup banyak warga mulai berubah dan tekanan makin banyak, tradisi siesta di kota-kota besar mulai memudar.
'Masyarakat begitu stress sehingga mereka tidak ber-siesta,' kata Andres Lemes dari Asosiasi Sahabat-sahabat Siesta, penyelenggara turnamen. 'Studi menunjukkan bahwa siesta itu berguna bagi kesehatan karena bisa memulihkan energi tubuh,' lanjut Lemes.
Maka, kontes ini bukan bermaksud mengajak peserta berlama-lama tidur. Mereka hanya diberi waktu selama 20 menit untuk tidur pulas. Dalam sehari, turnamen itu menggelar delapan babak.
Pemenang ditentukan berdasarkan seberapa pulasnya tidur dalam waktu singkat. Selain menentukan seberapa lelap peserta bisa tidur, tim juri juga memantau posisi tidur yang baik dan busana yang mereka pakai. Dua faktor turut menambah nilai peserta. Selain itu ada satu faktor lagi yang turut menentukan kemenangan: bila peserta bisa mengorok maka dia mendapat tambahan poin.
http://www.google.com/reader
Digelar selama sembilan hari, 14-23 Oktober 2010, kompetisi siesta yang pertama kali digelar di Spanyol ini menghasilkan pemenang utama bernama Pedro Soria Lopez. Mantan petugas satpam itu berhasil tidur nyenyak hanya dengan membutuhkan waktu 17 menit. Tidak ada peserta lain yang bisa menikmati siesta seperti yang dilakukan Lopez.
'Oh saya begitu senang bisa tampil sebagai pemenang utama,' ujar Lopez seperti dikutip kantor berita Associated Press. Pria asal Ekuador berusia 62 tahun itu bahkan, saking pulas tidurnya, mampu mengorok sangat kencang dengan kekuatan suara 70 desibel. Bagi dewan juri, mengorok dengan kencang tanpa dibuat-buat selama tertidur merupakan nilai plus bagi peserta.
Lopez berhasil mengalahkan pesaing terkuat, yang menghabiskan waktu 18 menit. Pemenang utama diumumkan Sabtu, 23 Oktober 2010, di suatu pusat perbelanjaan di Madrid yang juga menjadi lokasi lomba.
Apa resepnya bisa tidur begitu pulas? Rupanya, Lopez mengaku sudah biasa siesta, apalagi dia tengah menganggur. 'Panitia sebelumnya memberi saya makan siang [yang juga diberikan bagi para peserta]. Itu sangat membantu,' kata Lopez sambil tertawa. Maka, Lopez berhak mendapat hadiah utama berupa cek senilai 1.000 euro (sekitar Rp12,4 juta).
Menurut panitia, kejuaraan ini untuk menghidupkan kembali tradisi siesta di kalangan masyarakat perkotaan. Saat pola hidup banyak warga mulai berubah dan tekanan makin banyak, tradisi siesta di kota-kota besar mulai memudar.
'Masyarakat begitu stress sehingga mereka tidak ber-siesta,' kata Andres Lemes dari Asosiasi Sahabat-sahabat Siesta, penyelenggara turnamen. 'Studi menunjukkan bahwa siesta itu berguna bagi kesehatan karena bisa memulihkan energi tubuh,' lanjut Lemes.
Maka, kontes ini bukan bermaksud mengajak peserta berlama-lama tidur. Mereka hanya diberi waktu selama 20 menit untuk tidur pulas. Dalam sehari, turnamen itu menggelar delapan babak.
Pemenang ditentukan berdasarkan seberapa pulasnya tidur dalam waktu singkat. Selain menentukan seberapa lelap peserta bisa tidur, tim juri juga memantau posisi tidur yang baik dan busana yang mereka pakai. Dua faktor turut menambah nilai peserta. Selain itu ada satu faktor lagi yang turut menentukan kemenangan: bila peserta bisa mengorok maka dia mendapat tambahan poin.
http://www.google.com/reader
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar