Dalam laporan peneliti Ian Suk dan Rafael Tamargo dari Sekolah Kedokteran Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland di journal ilmiah Neurosurgery Juni 2010, mengungkapkan bahwa Michelangelo melukis otak di dalam gambaran Tuhan, di panel “Pemisahan Terang dari Gelap.” Dalam lukisan itu terlihat Tuhan sedang melayang, namun di bagian lehernya hingga dada terdapat gambaran yang serupa dengan otak dan saraf tulang belakang.
Sebelumnya para pemerhati seni dan sejarawan telah mempertanyakan ketidaklaziman yang dilukiskan Michelangelo pada bagian leher lukisan Tuhan yang terkesan menggelembung dan berwarna lebih gelap.
Gambar dalam fresco itu juga dilukiskan seolah mendapat cahaya dari sisi kiri bawah, namun di bagian leher seperti diberi cahaya langsung. Sebagian orang menilai hal itu sebagai suatu kekeliruan, namun Suk dan Tamargo yakin sang pelukis sengaja melakukan itu untuk menyampaikan pesan tersembunyi.
Dalam laporannya mereka menuliskan bahwa Michelangelo dalam puncak kemampuannya sengaja menyampaikan sesuatu yang lain.
Dengan membandingkan detail leher “Tuhan” dalam panel lukisan itu dengan foto otak manusia, garis-garis dalam lukisan memperlihatkan bentuk yang sama persis dengan bagian-bagian otak. Selain itu, gulungan kain yang tampak di tengah jubah Tuhan juga terlihat tidak alami. Kain itu seolah terkumpul secara aneh, sehingga mirip saraf tulang belakang manusia yang turun dari batang otak di bagian leher lukisan.
Sebagai pelukis jenius, ahli anatomi dan orang religius, Michelangelo dengan cerdik menambahkan hal lain dalam gambaran Tuhan di kapel Sistine dengan gambar otak. Dengan cara ini ia merayakan bukan hanya keagungan Tuhan, namun juga ciptaannya yang paling hebat.
Michelangelo dikenal sebagai pelukis, pematung, dan penemu seperti halnya Leonardo da Vinci. Namun ia menyembunyikan minatnya dalam bidang anatomi karena saat itu Paus Julius melarang penggambaran detail anatomi dan bagian tubuh manusia.
Saat mengerjalan lukisan di kapel Sistine, Vatikan, antara tahun 1508 dan 1512, Michelangelo sempat mengalami ketidakcocokan dengan Paus Julius II, dan bahkan menggambarkan dirinya dalam dua lukisan fresco sebagai orang yang tersiksa. Setelah Michelangelo wafat, Paus selanjutnya, Paus Paulus IV meminta agar bagian-bagian vital dalam lukisan ditutupi dengan lukisan daun karena menganggapnya sebagai bentuk ketidaksopanan terhadap kesucian Tuhan.
Adapun temuan ini bukan kali pertama para ahli anatomi menemukan bentuk anatomi yang disembunyikan dalam karya Michelangelo. Tahun 1990, seorang dokter Amerika, Frank Meshberger, mempublikasikan laporan di Journal of the American Medical Association dimana ia menyebutkan adanya gambar potongan melintang otak di panel lain di kapel Sistine, tepatnya di lukisan “Penciptaan Adam.”
SOURCE
{ 1 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar