9 Mitos Tentang Seks Pria

Diposting oleh admin on Senin, 23 Mei 2011

Mitos dan realita seks memang selalu berkelebat. Sebelum hal tersebut menjerumuskan Anda karena persepsi yang salah, simak ulasannya berikut sehingga agenda seks semakin menakjubkan.

Jika selama ini Anda masih dihantui pertanyaan yang menggangu seks tentang kenyataan wanita dan pria, saatnya untuk menghilangkan mitos tersebut. Terlalu banyak memunculkan apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan hanya menimbulkan hubungan yang salah. 


 
Nah, jika Anda salah satu dari korban mitos seks, buang jauh-jauh apa yang telah Anda dengar selama ini. Berikut fakta dari berbagai mitos seks menyesatkan yang diulas Times of India.

Berfantasi tentang orang lain di ranjang = hal buruk

Pengalaman seksual memang melibatkan otak dan bukan hanya organ saja. Jika otak memiliki kecenderungan untuk berkelana, maka salah satu yang menjadi kendalinya tentu diri Anda sendiri.

Yang paling penting untuk dipikirkan dalam suatu hubungan adalah komitmen. Ketika berada di ranjang, tak peduli Anda memikirkan Brad Pitt atau artis siapa pun sebagai fantasinya. Terpenting, komitmen Anda tetap pada pasangan dan berusaha untuk memuaskannya.

Wanita merasa aman saat pria menarik penetrasi sebelum ejakulasi

Pria tidak selalu  menyadari ketika cairan ejakulasi merembes keluar. Ini tentu berisi sperma yang bisa menyebabkan pasangan hamil. Jika pasangan belum menginginkan kehamilan sebaiknya perhatikan hal ini.

Pria memikirkan seks tiap tujuh detik

Hal ini merupakan suatu keajaiban. Menurut penelitian yang dilakukan lembaga Kinsey, Amerika Serikat, 14 persen pria memikirkan seks setiap harinya atau beberapa kali sehari.

Sementara 67 persen lainnya memikirkan seks hanya beberapa kali per bulan, atau beberapa kali per pekan, dan 14 persen lainnya kurang dari sekali dalam sebulan.

Oral seks lebih aman daripada penetrasi

Oral seks dianggap sebagai bagian dari aktivitas seksual. Oleh karena itu, Anda tidak akan benar-benar kebal dari ancaman penyakit seksual yang menular jika hanya menikmat sesi yang satu ini.

Ancaman penyakit baru bisa masuk ke tubuh ketika ada luka di mulut atau tenggorokan di mana sesi ini melibatkan pertukaran cairan di dalamnya.

Pria selalu siap berhubungan intim

Salah satu mitos paling umum tentang seksualitas pria adalah bahwa pria tidak pernah lelah untuk melakukan seks. Apalagi mereka kerap dilanda stres dan kelelahan sehingga terkadang memungkinkan berada dalam mood yang tidak baik saat berhubungan intim.

Selain itu, mereka pun dipengaruhi oleh emosi sehingga kerap memengaruhi libido. Jadi, jika pria tidak merespon ajakan seks Anda, itu tak  berarti dia tak tertarik pada Anda lagi. Kemungkinannya adalah dia tidak sedang berada dalam mood yang baik.

Ukuran Mr P selalu menjadi masalah

Untuk kesekian kalinya, pria sebaiknya tidak perlu menjadikan ukuran Mr P-nya sebagai masalah. Sebaliknya, dengan bekerja keras menerapkan teknik yang tepat, semua akan terlewati dengan penuh kenikmatan.

Bila Anda mengetahui seni yang sebenarnya dari kenikmatan pasangan Anda, kemungkinan besar dia tidak akan menyadari betapa besar atau kecil organ tersebut.

Viagra sebagai penyelamat

Di satu sisi, aksesori seks merupakan solusi yang menyelamatkan para pria ketika dirudung masalah seperti disfungsi ereksi. Namun di sisi lain, item ini memberikan ketergantungan dalam jangka waktu lama.

Jika masih mengalami kegagalan, sebaiknya berkonsultasi dengan para ahli sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengan seharusnya.

Jika Anda mengalami gangguan seperti hipertensi dan diabetes, ini merupakan penyebab di balik kurang efektifnya kinerja Mr P. Obat-obatan hanya akan menghasilkan efek samping yang serius. Untuk menyelamatkannya, Anda hanya perlu tahu apa yang akan Anda lakukan.

Setelah usia tertentu, seks tak lagi penting

Berapa pun usia Anda, lakukan saja hubungan seks kapan pun Anda mau. Ini sangat sederhana. Kuncinya terletak pada kemampuan dan keinginan Anda untuk melakukannya. Dampak fisik dan emosional seks yang positif bahkan dapat memanjangkan usia Anda.

Seiring pergerakan usia, menurunnya libido adalah hal umum. Tetapi faktor hormonal, depresi, masalah gangguan komunikasi dengan pasangan dan kecemasan memegang peran penting lebih banyak.

Pria tidak tertarik dengan foreplay

Umumnya wanita percaya bahwa pria memiliki satu tujuan ketika melakukan seks, yaitu mencapai orgasme. Tapi sebenarnya, banyak pria yang tak hanya memikirkan tujuan tersebut tetapi juga memerhatikan kebutuhan pasangan mereka.

Bahkan, pria pun menikmati foreplay karena membantu untuk mejaga stres dari himpitan rutinitas dan pikiran seputar ereksi.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Search