Ternyata Orang Indonesia Doyan Kondom Rasa Durian

Diposting oleh admin on Sabtu, 30 April 2011

Tiap negara rupanya punya selera masing-masing dalam hal kondom. Tak heran jika kondom dibuat bervariasi sesuai dengan selera masyarakat di suatu negara.

Marketing Consultant dari perusahaan produsen kondom NRS Global Partners SDN BHD, Paul Liang mengatakan kalau perusahaan kondom biasanya melakukan penelitian untuk mengetahui selera pasar terhadap kondom. Hasil penelitian itu akan menentukan jenis kondom apa yang banyak dan sedikit diproduksi di suatu negara.



"Ambil contoh di Mesir. Ternyata banyak yang menyukai aroma karamel dan kelapa. Maka diproduksi kondom dengan aroma karamel dan kelapa," ucap Paul kepada sehatnews saat kunjungan pabrik kondom di Kuala Lumpur, Malaysia pekan lalu.

Tak hanya soal aroma, kebiasaan bercinta masyarakat suatu negara pun jadi perhatian produsen kondom untuk memasarkan produknya.

Misalnya kondom yang diproduksi untuk negara Sudan yang dilengkapi dengan cairan lubrikasi tambahan. Ada alasan mengapa produsen kondom memberi bonus cairan lubrikasi pada satu kemasan kondom.

"Mungkin di negara itu suka seks yang agak basah. Atau bisa jadi karena lain hal hingga mereka butuh cairan lubrikasi tambahan," kata Pierre Frederick Newmaster selaku Senior Brand Manager Sutra & Fiesta Condoms di Indonesia.

Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia kondom dengan aroma buah ternyata masih jadi kegemaran masyarakat. Contohnya kondom aroma durian dan stroberi.

"Karena itu kami memproduksi kondom dengan aroma durian. Kondom aroma durian ini yang pertama dan mungkin satu-satunya di dunia," imbuh Pierre.

Lalu kondom aroma stroberi digemari karena buah tersebut dianggap sebagai makanan afrodisiak. Jadi dengan mencium aromanya bisa membangkitkan gairah seks.

"Soal aroma itu tidak asal pilih. Kami melakukan riset dulu sebelum memproduksi satu jenis kondom. Semua itu demi kepuasan konsumen juga dan agar kondom tidak selalu dianggap benda tabu," imbuh Pierre.

Nah, bagaimana dengan Anda? Pilih kondom yang mana

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Search