Hati Gundah Bikin Tulang Cepat Rapuh

Diposting oleh admin on Sabtu, 16 April 2011

img
foto: Thinkstock
Oslo, Setiap menjelang akhir pekan, banyak orang mulai merasa gundah dan gelisah baik karena menunggu waktu untuk berkencan maupun memikirkan cucian yang menumpuk. Sebaiknya jangan berlarut-larut, karena rasa gundah tidak baik untuk tulang.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan dari Deakin University membuktikan, emosi negatif terutama depresi dan rasa gelisah bisa mengurangi kepadatan tulang. Akibatnya seseorang menjadi lebih rentan mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang.

Bukan itu saja, masa tulang yang berkurang juga membuat sendi mudah mengalami kerusakan. Risiko perasangan sendi atau arthritis meningkat, begitu juga jenis rematik atau gangguan sendi lainnya yang sangat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas.

Penelitian yang dipimpin oleh Prof Lana Williams ini melibatkan 8.000 orang dewasa di Norwegia. Partisipan yang terdiri dari pria dan wanita dengan proporsi seimbang itu merupakan bagian dari sebuah studi internasional yakni Nord-Trondelag Health Study.

Selain mengisi kuisioner, para partisipan juga diminta menjalani pemeriksaan massa tulang. Peneliti juga menelusuri berbagai faktor risiko kerusakan tulang, mulai dari diet sehari-hari, aktivitas fisik, konsumsi alkohol hingga kebiasaan merokok.

Setelah disesuaikan dengan berbagai faktor risiko yang lain, peneliti menyimpulkan ada hubungan yang sangat erat antara kegelisahan kdengan kepadatan massa tulang. Orang-orang yang selalu merasa gundah dan gelisah, tulangnya cenderung lebih rapuh.

Sebaliknya orang-orang yang emosinya lebih stabil dan selalu bergembira, tulangnya cenderung lebih sehat. Massa tulang teramati lebih padat, sehingga lebih aman dari risiko pengeroposan tulang maupun berbagai gangguan atau kerusakan sendi.

"Sangat mungkin disimpulkan bahwa kondisi kejiwaan yang buruk merupakan faktor lain yang mempengaruhi kesehatan tulang," ungkap Dr Williams dalam laporannya di Journal of Affective Disorders, seperti dikutip dari ScienceAlert, Jumat (15/4/2011).

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Search