Penyakit Amandel Bisa Bikin Gigi Lebih Tonggos

Diposting oleh admin on Jumat, 18 Maret 2011

Ada beberapa dampak dari pembesaran tonsil atau amandel di saluran tenggorok, salah satunya membuat gigi tambah maju alias tonggos. Mengapa bisa demikian?

"Pembesaran amandel juga bisa menyebabkan gigi menjadi tonggos atau lebih maju. Ini salah satu indikasi kalau amandelnya harus dioperasi," jelas Dr Agus Subagio, Sp.THT, spesialis THT dari RS Puri Indah dalam acara Press Gathering Teknologi Radiofrekuensi untuk Tonsilektomi Penanganan Penyakit Amandel di RS Puri Indah, Jakarta, Kamis (17/3/2011).

Menurut Dr Agus, hal ini disebabkan karena pembesaran amandel atau adenoid atau keduanya. Pembesaran tersebut akhirnya menyebabkan pasien tidak bernapas melalui hidung, tetapi mulut.

"Napas lewat mulut kan tidak baik, salah satunya menyebabkan tulang rahang lebih tinggi. Langit-langit mulutnya yang keras jadi lebih tinggi, akibatnya gigi menjadi lebih maju atau tonggos. Selain itu, napas lewat mulut juga menyebabkan pertumbuhan rahang terganggu dan iritasi tenggorokan karena udara yang kering langsung masuk," jelas Dr Agus.

Amandel atau tonsil merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghadang agar kuman tidak mudah masuk ke saluran pernapasan manusia. Bentuknya bulat mirip bakso yang posisinya berada di belakang kiri dan kanan tenggorokan. Ukuran amandel juga beragam, mulai dari sebesar kelereng hingga seukuran bola pingpong.

Amandel pada orang sehat akan berwarna sesuai dengan warna jaringan di sekitarnya dan berpermukaan rata.

Sedangkan pada orang yang mengalami tonsilitis (infeksi atau radang tonsil) warnanya bisa menjadi kemerahan atau terdapat bercak putih pada amandel dan ukuran tonsil kemudian membesar.

"Dampak pembesaran amandel yang paling sering terjadi pada anak adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA)," jelas Dr Agus.

Dr Agus menjelaskan gejala pembesaran amandel yang menyebabkan OSA adalah sebagai berikut:

  1. Mendengkur
  2. Henti nafas diikuti terengah-engah atau tersedak
  3. Mengantuk di siang hari yang berlebihan
  4. Mengompol
  5. Gangguan tingkah laku
  6. Gagal jantung dan gangguan pertumbuhan.

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang beragam, di antaranya:

  1. Tenggorokan terasa kering
  2. Rasa nyeri saat menelan
  3. Demam terkadang diikuti flu, pilek, sakit kepala, bau mulut dan pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher.

Sesuai dengan berbagai tingkatan kondisi penyakit amandel, penanganan tonsilitis (radang tonsil) sangatlah beragam, mulai dari terapi obat hingga operasi pengangkatan tonsil atau amandel sebagai solusi akhir.

Dr Agus juga menjelaskan beberapa indikasi pembesaran amandel yang harus dioperasi, antara lain:

  1. Pasien dengan 3 kali atau lebih infeksi tonsil per tahun
  2. Pembesaran amandel yang menyebabkan maloklusi gigi (gigi menjadi tonggos)
  3. Pembesaran amandel yang menyebabkan jalan nafas atas, disfagia berat, gangguan tidur, atau komplikasi kardiopulmoner.
  4. Peritonsillar abses (pembengkakan) tidak membaik dengan pengobatan medik
  5. Napas berbau akibat radang amandel menahun
  6. Tonsilitis kronis atau berulang yang berhubungan dengan kuman streptococcus dan tidak membaik dengan terapi medik
  7. Pembesaran amandel yang dicurigai tumor
  8. Radang amandel yang menimbulkan kejang demam.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Search