'TKI Disiksa Majikan' di Depan Kedubes Saudi

Diposting oleh admin on Senin, 22 November 2010

INILAH.COM, Jakarta - Komite Independen Perlindungan TKI dan Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Insan Pemerhati dan Perlindungan Hukum TKI berkumpul di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (22/11/2010).

Mereka datang dengan bus pukul 11.30 WIB, mengenakan baju warna merah, dan ikat kepala bertulisan "Bela TKI'. Mereka menggelar unjuk rasa berupa aksi teatrikal penyiksaan TKI.

Dalam aksi teatrikal, ada dua demonstrans yang berakting sebagai TKI dan majikan. Yang menjadi TKI mengenakan pakaian muslim dan jilbab warna hitam. Sedangkan majikan memakai jubah warna putih, dan sorban merah, kacamata hitam.

Ceritanya, TKI tersebut disiksa oleh majikan dengan cara dicambuk. "Ampun, ampuni saya," ujar salah satu demonstrans yang berperan sebagai TKI sedang dicambuk majikan, sambil tersungkur.

Sebelumnya, unjuk rasa di depan Gedung Kedutaan Besar Arab Saudi berujung ricuh, Jumat (19/11/2010). Puluhan anggota dari Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) dan Migran care bentrok dengan petugas keamanan Kedubes Arab Saudi.

Bentrok bermula dari aksi para demontrans melempari gedung Kedubes Arab Saudi dengan tomat dan telur. "Ayo kita lempar jumroh," kata salah satu demonstrans sambil melempar telur dan tomat ke arah gedung Kedubes Arab Saudi.

Lempar jumrah atau lontar jumrah adalah sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari ibadah haji tahunan ke kota suci Mekkah, Arab Saudi. Para jemaah haji melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang.

Para jamaah mengumpulkan batu-batuan tersebut dari tanah di hamparan Muzdalifah dan melemparkannya. Melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan.

Atas kejadian itu, seorang petugas geram dengan ulah para demonstrans lalu berujung cekcok. Petugas keamanan makin dibuat pusing dengan ulah para pengunjuk rasa yang ingin menempelkan spanduk di depan pintu gerbang gedung.

Petugas sempat menarik spanduk tersebut dan sempat mendorong pendemo wanita hingga tersungkur ke tanah. "Hey beraninya sama cewek," kata salah satu pendemo perempuan yang hendak menempel spanduk di gedung tersebut.

Aksi ATKI ini juga diikuti anggota Komisi IX DPR RI Rieke Diah Pitaloka ini. Mereka meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah Arab Saudi agar pelaku penganiayaan dan kekerasan terhadap tenaga kerja asal Indonesia mendapat sanksi.

Aksi dimulai pada pukul 10.00 WIB, membawa keranda mayat yang ditutupi sarung batik. Di dalamnya, ada pocong 'bohongan'. Keranda mayat ini ingin menunjukkan ada TKI asal Cianjur, Jawa Barat, Kikim Komalasari, tewas.

Kikim diduga diperkosa terlebih dulu baru dibunuh. Bekas-bekas penganiayaan juga masih tampak ditemukan di sekujur tubuh Kikim yang penuh lebam. Mayatnya ditemukan di tong sampah kawasan Abha, Asir, Arab Saudi.

Saat ini, keberadaan jenazah TKW asal Cianjur tersebut masih berada di bawah tanggungjawab Kepolisian Arab Saudi, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. [bar/mah]

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Search