Aduh Mas, Perih,….

Diposting oleh admin on Minggu, 07 November 2010

Jakarta : Tak diragukan, sebagian besar pria menganggap titik rangsang tertinggi pada perempuan identik dengan klitorisnya. Yup, sebentuk daging mungil yang tersembunyi di antara labia minora ini memang banyak menjadi ‘incaran’ para suami.

Bentuknya yang imut dan menggemaskan itulah yang menjadi alasan para suami seolah berlomba ingin menyentuh dan merangsang bagian ujungnya yang menyembul saat dirangsang karena semua tahu bahwa daerah itu merupakan jaringan syaraf yang sangat sensitif.

Gadis Cantik Seksi

Unik memang manakala membicarakan secuil daging eksotis itu, sementara bagi perempuan yang notabene sebagai pemilik ‘sah’ daging eksotis itu justru berada di persimpangan. Antara nikmat atau malah nge-drop gairahnya. Inilah yang perlu diperhatikan para suami.

Sebagai salah satu bagian sensitif, stimulasi pada klitoris bagi perempuan bisa memberikan kenikmatan tiada tara. Namun bila suami salah mengeksplorasikannya, efeknya akan jauh menyimpang karena istri bisa mengalami penurunan gairah seksual.

Mitos yang keliru tentang klitoris bisa menjadi penyebabnya. Ternyata benar, banyak pria yang keliru dalam memandang klitoris.

Ada beberapa mitos yang menyebutkan bahwa panjang ukuran klitoris wanita berhubungan dengan tingkat kenikmatan seksual yang didapatkannya. Tentu saja hal ini salah besar, mengingat perempuan memiliki ukuran dan bentuk klitoris yang berbeda. Sama halnya dengan ukuran penis. Ingat satu pesan, size doesn’t matter!

Hal yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua perempuan akan mendapat rangsangan dengan stimulan pada klitoris secara langsung, karena ada sebagian yang justru berpendapat sebaliknya, yakni terangsang dengan stimulan berupa tekanan dan sentuhan simultan secara tidak langsung. Misalnya rangsangan di wilayah sekitar klitoris, bukan klitorisnya. tentu saja, bukan merupakan kelainan seks.

So, para suami ternyata harus berhati-hati dengan aset sensitif milik istri itu. Salah-salah, bukan kenikmatan yang istri rasakan namun justru sebaliknya.

Keluhan serupa pun pernah disampaikan narasumber perempuan.com, Nina (28), seorang profesional di Depok, Jawa Barat, Minggu (27/1). Nina mengeluhkan bahwa suaminya selama ini kerap keliru memperlakukan bagian mungil yang biasanya tertutup oleh rambut pubis itu.

“Aduh…perih, mas!” hanya itu yang bisa Nina ucapkan dengan lirih, tak tega merusak ‘keasyikan’ sang suami yang mengaku tergila-gila pada bagian itu.

Kepada kru sebuah Media Online, Nina mengatakan, bahwa selama ini sang suami selalu memberi rangsangan langsung pada klitorisnya. Dalam arti, jari suami memberi usapan dan gesekan lembut pada bagian ujung klitoris yang menyembul dari labia minora.

Pada kasus ini, Nina mengeluh merasakan perih setiap kali ujung klitoris itu bersentuhan langsung dengan jari. Namun Nina menambahkan, dia justru mendapat rangsangan luar biasa pada saat jemari suami tanpa sengaja menggesek klitoris dalam kondisi terbungkus di balik labia minora. Dan kenikmatan itu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, demikian ungkap Nina.

Pengakuan Nina ini sepertinya patut dijadikan pendidikan yang baik, dimana mitos-mitos tentang rangsangan pada klitoris tidak bisa dipukul rata.

So, dengan komunikasi yang baik bersama suami, arahkan jemarinya untuk melakukan teknik rangsangan pada klitoris dengan tepat. Karena dengan teknik yang benar dan menyenangkan kedua belah pihak, istri bisa dibuat tak berdaya hanya dengan sedikit sentuhan.

http://www.google.com/reader

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Search