Sejarah Tragedi 12 mei 1998

Diposting oleh admin on Kamis, 13 Mei 2010

Sore 12 May 1998, saya pribadi selaku alumnus mahasiswa arsitektur trisakti angk. 1991 mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya 6 mahasiswa trisakti. Saya sendiri kebetulan berada di tengah-tengah peristiwa selasa sore kemarin tepatnya dari jam 14:00. Sekitar jam 17.30

Demo Mahasiswa beberapa jam sebelum tragedi/reuters


Gbr 2. Demonstran berada didepan

gedung walikota

Pada saat rombongan demonstran sedang membubarkan diri satu persatu tiba-tiba terdengar tembakan keras disertai bau mesiu di mana-mana.

Hal ini mengakibatkan kepanikan sejumlah besar mahasiswa dan warga yang berada di sekitar kejadian.

Serentak terjadi arus massa yang datang dari arah depan Gd. Wali Kota dan berlari ke arah kampus

trisakti di jalan S.Parman. Pada saat itu saya berada di bawah jembatan penyeberangan jalan S.Parman.

Dalam keadaan menegangkan itu massa mahasiswa membantu rekan-rekannya yang terjatuh dalam kepanikan. Letusan tembakan terus saja terdengar. Benar-benar sadis !!!! ternyata benar sekali berita-berita yang sering saya dengar dari media massa asing dan lokal tentang perlakuan aparat keamanan ini terhadap mahasiswa dan masyarakat.

Massa berlari dan berteriak-teriak histeris, sejumlah pedagang

yang biasa berkumpul di depan pintu masuk lari menyelamatkan diri

ke dalam. Barisan polisi terus mengejar mahasiswa dan menyusun barikade di fly over dan mengarahkan tembakan ke dalam kampus trisakti. Mahasiswa berusaha menutup pintu depan masuk universitas trisakti, karena ngeri melihat sejumlah polisi sudah siap di fly over maka saya terus berlari masuk ke dalam lingkungan kampus.

Kejadian penembakan dan perlawanan mahasiswa ini berlangsung cukup lama (kira-kira dari jam 17:30 sampai dengan 19:00),dan pelurunya sampai menembus ke kaca jendela Gd. M (Syarif Thayib). Beberapa mahasiswa tiba-tiba terjatuh berbarengan dengan letusan peluru yang terdengar keras.

Masya Allah, setelah mahasiswa ada di dalam kampus, polisi-polisi justru semakin bersemangat menembaki mereka yang sudah ada di dalam. Bagaimana mungkin??? kita sudah ada di dalam tapi masih aja terus ditembaki. Apakah tentara itu merasa terancam jiwanya oleh mahasiswa yang sudah ada di dalam kampus ???????. Kita bukan anjing, bukan kriminal berbahaya, bukan sangsak,

kita bayar pajak untuk pembangunan. mahasiswa sedang perjuangkan nasib rakyat dan aparat itu sendiri sebagai rakyat biasa juga sedang diperjuangkan nasib dan kesejahteraannya. Balasan yang 'sangat amat baik sekali' dari aparat keamanan. Tiap kali terdengar letusan senapan yang keras dan menggetarkan kaca-kaca di Gedung M, Massa mahasiswa spontan berteriak 'Allahu Akbar'.

Kejadian ini memancing emosi sejumlah mahasiswa, perlawanan dilakukan dengan melempar batu dan botol. sejumlah mahasiswa yang terluka sempat dibawa ke koridor di Gd. P dan ruang himpunan mahasiswa arsitektur.

Darah berceceran di lantai Gd. P (Gd.Arsitek). Korban yang tertembak di bagian pinggang tampkanya tidak kuat menahan sakit dan berteriak-teriak.

Mahasiswa yang tidak kuat menahan emosi berteriak-teriak istiqfar

dan mengutuk perbuatan aparat bermoral binatang. Karena bantuan alat-alat medis yang kurang, korban dibawa ke MS-Tri FM gedung I lt.1

Di tengah kepanikan dan kekalutan massa sebagian mahasiswa memberikan informasi ada mahasiwa yang meninggal di Gd. Syarif Thayib, Untuk membuktikan informasi tersebut beberapa berlarian ke gedung M. Tampak seorang mahasiswa yang dibaringkan di lantai dan beberapa rekannya mencoba menggerakkan tubuh mahasiswa tersebut untuk mengetahui reaksinya.

Tidak ada reaksi sama sekali. Sebagian mahasiswa belum yakin kalau mahasiswa ini sudah meninggal Seorang rekan menempelkan telunjuknya ke hidung mahasiswayang luka-luka tersebut.

Inna Lillahi Wa Ina Lillahi Roji'un, mahasiwa yang sedang berbaring ini sudah tidak bernyawa. tidak ada nafasnya seru seorang rekan ketika tidak merasakan aliran nafas dari hidungnya. Tidak kuat menahan emosi yang sedang terjadi, beberapa mahasiswa beristiqfar menyebut nama Allah Swt, dan lainnya menyerukan untuk mengadakan pembalasan sebagian lagi berusaha menahan emosi rekannya. "Tidak ada gunanya dilawan",

" jangan ada korban lagi", semuanya mundur, rekan kita sudah ada

yang meninggal, Mundur semua !!!! jerit beberapa rekan mahasiwa.

Mahasiswa-mahasiwa yang berada di barisan depan terus melempari petugas dan berteriak-teriak histeris. Kabar kematian rekan mahasiswa tampaknya malah membakar emosi mahasiswa barisan depan ini.

Seorang rekan mahasiswa di tengah-tengah kekacauan sempat membakar foto tokoh nasional yang sangat tidak dihormati oleh sebagian besar mahasiswa. Setelah jam 19:00 lewat tampaknya aksi perlawanan dari mahasiswa berhenti dan sebagian besar mahasiswa berkumpul di depan Gd. I di depan Ruangan Radio MS-Tri FM. Mahasiwa yang luka-luka dirawat di MS-Tri FM.

Ada yang mengalami luka di jari-jari tangan, kaki dan pinggang.

Pada saat itu terdengar kabar 2 mahasiswa meninggal dunia.

Barang bukti berupa sejumlah selongsong peluru dikumpulkan oleh mahasiswa.

Sekitar jam 19:15 saya pulang melalui jalan Kyai Tapa.

Di depan pintu masuk jl. kyai tapa beberapa mahasiswa sedang berbicara dengan 2 orang wartawan. Sejumlah polisi masih berkumpul mengepung kampus universitas trisakti dari jalan s.parman dan jalan. kyai tapa.

ketika sampai di rumah terdengar khabar bertambah korban jiwa

menjadi 6 orang. Inna Lillahi wa Inna Lillahi Roji'un. Perjuangan 6 rekan kita tidak akan pernah sia-sia. Reformasi yang datang dari arus bawah tidak akan pernah bisa dihentikan. Demikianlah peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup saya. Disusun berdasarkan kebenaran dan kenyataan yang saya alami.



Gbr 3. Suasana pada jam 17.15, disinilah awal reformasi bangsa Indonesia. tampak aparat membabi buta dengan cara yang tidak manusiawi.


Teman-teman, siapapun anda yang masih sudi memelihara nurani, detik ini (ketika anda membaca mail ini) marilah kita bersama mendoakan arwah para 'mahasiswa' korban keberingasan gerombolan tentara pengawal kekuasaan rejim psikopat.

Dari sejak maghrib sampai detik ini Tim Relawan untuk Kemanusiaan terus menerus mendapat laporan keadaan di Kampus Trisakti, Jakarta. Mahasiswa, Sumber kontak Relawan terakhir (20.30 wib) menjelaskan ada 11 mahasiswa yang meninggal, diinjak-injak sepatu lars dan terkena peluru timah panas.

Sekitar 500 mahasiswa, termasuk yang meninggal dan luka, sampai detik tulisan ini dibuat tidak bisa keluar. Sementara teman-teman mereka yang diluar, berupaya masuk untuk memberikan bantuan, kesulitan menembus blokade. Tim Relawan sangat mengharapkan kepedulian anda untuk membantu para korban, entah dalam bentuk apapun.

Pada hari ini Selasa (12 Mei 1998) telah terjadi peristiwa berdarah di Universitas Trisakti. Kejadian ini melibatkan aparat yang telah menggunakan arogansinya untuk membabat mahasiswa di Universitas tersebut dengan granat & peluru. Dalam kejadian ini di kabarkan 6 orang meninggal dunia karena ledakan tersebut dan 7 orang dalam kondisi koma,salah satunya ketua senat mahasiswa telah meninggal dunia dan saya memohon dan berharap kepada rekan - rekan yang menerima mail dari saya untuk mengheningkan diri

sejenak aku mendoakan mereka agar dapat diterima disisi-Nya.


Gbr 4. Mahasiswi Trisakti

dikelilingi aparat


gan, ane ga ngerti harus ngomong apa lagi. yang ane tau Negara ini harus lebih baik sekarang, detik ini, menit ini, dan kedepannya. Semoga para elit politik yang ada di DPR, MPR dan segala macam institusi nya "Terbuka hati nya" untuk bersama membangun negri ini.

mau sejelek apa, seburuk dan sekacau apa. SAYA BANGGA MENJADI ANAK INDONESIA!

Semoga kejadian 12 Mei 1998 tidak terulang kembali, dan INDONESIA KEMBALI MENJADI MACAN ASIA.


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4093905

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Search